Dalam rapat koordinasi, rencana pengembangan Benoa Maritime Tourism Hub, Erick mengatakan target tersebut lebih cepat dari rencana awal yang diperkirakan akan kelar pada 2024. Ia bilang target tersebut akan bisa dicapai tentunya dengan dukungan semua pihak.
"Kita rakor bersama agar proyek strategis ini tepat waktu pada 2023 Desember, itu sudah tercepat. Awalnya 2024 Agustus, saya bilang kalau 2024 sama saja bohong enggak ada jaminan untuk keberlanjutan karena Pak Jokowi kan term terakhir, jadi kita harus percepat," kata Erick di Nusa Dua, Bali, Jumat, 14 Februari 2020.
Click to Expose
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dirinya pun menceritakan ide awal ingin mengembangkan Pelabuhan Benoa karena ingin meniru Korea Selatan (Korsel). Ia mengatakan pada saat kunjungan ke Busan, Korsel terdapat pelabuhan perikanan yang diubah dan disinergikan menjadi hub. Selain itu di lantai sembilan terdapat pasar jual beli ikan dan bisa langsung memasak ikan tersebut.
Sepulang dari Korsel dirinya pun teringat dengan Bali. Pulau Dewata ini dikenal sebagai jantungnya pariwisata Indonesia, namun infrastrukturnya masih tertinggal. Dirinya pun akhirnya melakukan inspeksi dadakan dengan Gubernur Bali I Wayan Koster dan Direktur Utama PT Pelindo III Doso Agung yang merupakan otoritas pengelola pelabuhan tersebut.
Saat inspeksi tersebut, kata Erick, kebetulan ada kapal pesiar dengan kapasitas empat ribu tidak bisa merapat di Benoa karena dermaga yang tidak mendukung. Penumpang kapal pesiar tersebut barus transit dengan menggunakan kapal kecil apabila ingin menepi. Menurut dia hal ini kurang baik bagi pariwisata. Apalagi desain pelabuhan tersebut berantakan.
"Apalagi pariwisata menjadi kepentingan yang besar buat Indonesia. Bayangkan bagaimana pelabuhan pesiar tapi di situbqsq terminal peti kemas dan truk terminal peti kemas lewat jalur di mana kapal pesiar berhenti. Lalu ada terminal curah cair, layout kota mohon maaf berantakan. Bagaimana kita mau berkompetisi dengan jantungnya pariwisata Indonesia tapi infrastrukturnya seperti ini," ujar Erick.
Oleh karena dirinya langsung menargetkan pada Pelindo III untuk bisa menciptakan ekosistem yang lebih baik di kawasan pelabuhan. Erick meminta agar dilakukan penataan ruang tentunya dengan berkolaborasi bersama pihak lain, tidak terkecuali swasta.
Ia juga menggunakan dua konsultan internasional untuk mengkaji pengembangan tersebut. Serta memastikan pembangunan juga menggunakan konsep ramag lingkungan sehingga bakal ada hutan kota dalam proyek tersebut.
"Kita ingin pastikan strukturnya benar-benar orang yang mendarat dengan kapal pesiar itu bisa masuk ke kota dengan mudah," tutur Erick.
Selain itu Erick meminta Pelindo III agar bisa menciptakan nilai tambah untuk masyarakat. Misalnya, di tempat datang kapal pesiar, bisa dijadikan tempat pertunjukan budaya lokal dan wisata fotografi.
"Kita mau khususnya zona satu semua produknya lokal, tidak produk asing karena itu keterlibatan pengusaha lokal, swasta atau semua yang lain yang bisa bersinergi dengan proyek ini kita sangat terbuka. Ini bukan wacana tapi sesuatu yang konkret," jelas Erick.
Saat ini luas area existing di Pelabuhan Benoa sebesar 58 hektare (ha). Dalam pengembangan ini, luas area akan bertambah 70 ha yang terdiri dari dumping satu 25 ha dan dumping dua 35 ha. Sehingga nantinya setelah pengembangan luas area akan menjadi 128 ha.
(AHL)
"pelabuhan" - Google Berita
February 14, 2020 at 07:04PM
https://ift.tt/3bFzBRY
Pengembangan Pelabuhan Benoa Ditargetkan Kelar 2023 - Medcom ID
"pelabuhan" - Google Berita
https://ift.tt/2ZQ16TD
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
No comments:
Post a Comment