RANAI, KOMPAS — Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, menambah petugas kesehatan untuk memperketat pengawasan di lima pelabuhan internasional. Hal ini menyusul terus bertambahnya kasus positif virus korona tipe baru atau COVID-19 di Singapura.
Laporan waktu nyata oleh John Hopkins University menunjukkan, hingga Rabu (12/2/2020) pukul 14.00 WIB, kasus positif korona telah ditemukan di negara-negara yang berbatasan langsung dengan Kepulauan Riau, yaitu Singapura (47), Malaysia (18), Vietnam (15), dan Kamboja (1).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi mengatakan, pemerintah menambah dua petugas kesehatan untuk setiap pelabuhan di Batam. Selain itu, kesehatan tenaga kerja asing di sejumlah perusahaan juga diperiksa secara berkala.
”Pemerintah bergerak cepat meningkatkan kewaspadaan setelah Singapura menaikkan status waspada penyakit (DORSCON) dari Kuning menjadi Oranye,” ujar Didi.
Baca juga : Kasus Virus Korona Menurun, Wabah Diharapkan Berakhir April 2020
Pintu masuk di lima pelabuhan internasional adalah yang paling diawasi. Jalur laut selama ini jadi pilihan utama bagi warga di Singapura untuk datang ke Batam. Hal ini mengingat perjalanan menggunakan kapal di antara kedua pulau itu hanya membutuhkan waktu kurang dari 2 jam.
Sebelumnya, Rabu, 29 Januari, seorang pasien terduga korona yang datang dari Singapura lolos dari pemindai suhu tubuh di pelabuhan. Petugas kesehatan menduga pasien itu mengonsumsi obat demam sehingga suhu tubuhnya normal ketika tiba di Batam.
”Sekarang petugas kesehatan di pelabuhan juga wajib mengamati wajah penumpang satu per satu. Dengan begitu, diharapkan penumpang yang sakit bisa tetap tersaring walaupun suhu tubuhnya terdeteksi normal di alat pemindai,” ujar Didi.
Sekarang petugas kesehatan di pelabuhan juga wajib mengamati wajah penumpang satu per satu.
Kepala Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Romer Simanungkalit mengatakan, warga negara asing dari 13 negara yang terjangkit korona, termasuk Singapura dan Malaysia, kini diwajibkan mengisi health alert card. Minimal lima petugas kesehatan pelabuhan juga disiagakan di setiap pintu internasional untuk memantau kedatangan penumpang.
Baca juga : Puncak Wabah Virus Korona Diperkirakan Akhir Februari
Dampak wisata
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Kepulauan Riau Andika Lim menyebutkan, kunjungan wisatawan dari Singapura ke Batam kini menurun setidaknya 60 persen. Diperkirakan geliat pariwisata Batam baru akan normal paling cepat enam bulan ke depan.
Jumlah wisatawan di Batam sepanjang 2019 sebanyak 1,9 juta orang. Sekitar 50 persen di antaranya berasal dari Singapura. Artinya, pada kondisi normal, dalam satu hari, ada sekitar 2.000 wisatawan Singapura yang datang ke Batam.
Kasus positif korona di Singapura juga berdampak secara keseluruhan terhadap kedatangan wisatawan dari negara lain ke Batam. Hal itu karena Singapura kerap kali dipilih jadi lokasi transit oleh pelancong dari hampir seluruh dunia.
”Agen wisata biasanya juga menjadikan Singapura dan Batam dalam satu bundel perjalanan. Jika Singapura sepi wisatawan, hal yang sama juga akan terjadi di Batam,” ucap Andika.
Ia berharap, pemerintah bisa segera meningkatkan kewaspadaan sehingga COVID-19 dapat dicegah agar tidak merebak di Batam. Selain itu, pemerintah juga diharapkan memantau kesediaan dan harga alat pelindung diri, salah satunya masker, agar tetap mudah didapat dan terjangkau untuk warga.
”Jika Indonesia bisa tetap bebas korona sampai wabah itu selesai di negara lain, nantinya itu bisa jadi citra positif yang akan mengungkit industri pariwisata,” lanjutnya.
Baca juga : WHO: Indonesia Siap Hadapi Virus Korona Tipe Baru
"pelabuhan" - Google Berita
February 12, 2020 at 02:56PM
https://ift.tt/2tRkHHx
Batam Memperketat Pengawasan di Pelabuhan – Bebas Akses - kompas.id
"pelabuhan" - Google Berita
https://ift.tt/2ZQ16TD
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
No comments:
Post a Comment