Kapal pesiar ini mestinya melakukan perjalanan selama 14 hari di Asua TImur. Perjalanan di mulai di Hong Kong pada 1 Februari dan selesai di Yokohama, Jepang.
Namun, rute kapal ini berubah drastis setelah kapal ini ditolak oleh Jepang, GUam, Filipina, Taiwan, dan Thailand. Penolakan dilakukan akibat ketakutan atas epidemik virus corona yang telah membunuh 1.300 orang di China.
Penolakan tetap terjadi meski opertor kapal pesiar ini telah bersikeras kalau tidak ada kasus pneumonia mirip SARS pada penumpang mereka. Namun, pada Rabu Kamboja mengumumkan kalau kapal itu bisa berlabuh di pelabuhan bagian selatan, Sihanoukville.
"Terimakasih Kamboja! Kamu telah percaya sementara yang lain tidak!" cuit seorang penumpang Lydia Miller. "Kami berjanji untuk menghabiskan banyak uang di negara ANda."
Seorang penumpang lain, Christina Kerby, mencuitkan frustasinya. "Merasa sangat memberontak malam ini , sehingga saya memakai sepatu sneakers di kamar makan."
Meski demikian, semua penumpang harus tetap ada di dalam kapal hingga jadwal peberbangan mereka ditentukan, jelas gubernur provinsi Kuoch Chamroeun.
"Kami tengah mengatur keberangkatan mereka dari bandara (Sihanoukville ke bandara Phnom Penh," jelasnya.
Menurutnya, tiga penerbangan telah dijadwalkan pada Jumat pagi. Bus-bus pun telah disiapkan untuk mengantarkan para penumpang ke bandara Sihanoukville.
Operator kapal, Holland America, menyebut mereka akan menanggung semua biaya pemulangan para tamu. Sebelum kapal merapat, dokter melakukan pengecekan kesehatan kepada para penumpang.
Contoh dari 20 penumpang yang sakit di atas kapal telah dikirim Institut Pasteur di Phnom Penh. Sampel ini akan dites untuk mendeteksi infeksi virus atau tidak seperti diungkap Menteri Transportasi Sun Chanthol. (eks)
"pelabuhan" - Google Berita
February 16, 2020 at 05:39AM
https://ift.tt/3bGfcwl
Khawatir Corona, Pelabuhan Asia Tolak Kapal Pesiar AS Merapat - CNN Indonesia
"pelabuhan" - Google Berita
https://ift.tt/2ZQ16TD
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
No comments:
Post a Comment